Galau merupakan
masalah terbesar remaja masa kini. Hampir setiap detik remaja merasa galau.
Wajarlah seorang remaja selalu galau hal ini dikarenakan kondisi psikologis
remaja belum stabil. Masih sering meluap-luap dan sulit terkendali. Dari
masalah aktifitas harian hingga masalah percintaan, remaja mudah sekali galau.
Kita dengan mudah menjumpai orang-orang galau di jejaring dunia maya, baik itu
facebook maupun twitter. Orang yang galau akan selalu mengupdate segala
isi hatinya ke dunia maya. Padahal permasalahannya hanya pada satu orang, namun
semua orang bisa tau. Sebenarnya definisi galau itu apa?
Galau meerupakan satu
masalah dalam dunia psikologis manusia. Hal ini berhubungan dengan perasaan
manusia dalam menghadapi suatu masalah. Terjadi kebimbangan antara lanjut atau
berhenti. Antara terus menjalani hubungan yang rumit atau harus putus. Galau
merupakan suatu kOndisi kebimbangan dalam proses memilih. Anak remaja diberikan
sejuta pilihan dan dia harus memilih satu pilihan untuknya. Hal inilah yang
membuat remaja mengalami kegalauan. Sedangkan menurut Mario Teguh, galau akan
membawa kita menuju arah yang move on.
Permasalahan anak
muda erat kaitannya dengan masalah cinta. Ketika cinta harus dimulai, dalam
proses dan masa akhir, kita sering menghadapi namanya kegalauan. Saat kita
sudah terjatuh karena masalah cinta kita akan sulit untuk move on , apalagi
cinta yang kita berikan kepadanya cinta yang tulus. Kadang ada pemikiran orang
yang berpikir sederhana kalau kau tak ingin mengalami sakit saat berakhirnya
hubungan percintaan, tidak usah mencintai seppenuh hati.
Move On membutuhkan
proses yang setiap orang berbeda. Kemampauan seseorang dalam move on didukung
oleh semangat korban untuk melanjutkan hidup dan dukungan dari orang-orang
disampingnya. Tidak jarang seorang akan terjebak dalam kegalauan tak bisa
melupakan masa lalu dan menghantui masa sekarang. Orang seperti ini membutuhkan
kekuatan move on yang lebih untuk segera terbangun dan melangkah ke depan.
Tetapi
pun menurut saya, kita memang harus move on agar tidak terlalu larut dalam
kesedihan, tetapi, jangan juga kita melupakan kenangan yang sudah ada. Kenangan
tersebut mungkin adalah sebuah pelajaran atau apapun untuk membuat kita menjadi
pribadi yang lebih baik.
Saya
mengambil sebuah contoh dari film, mungkin ini bukan kisah nyata, tapi kita
dapat mengambil hikmahnya.
Berkisah
tentang sepasang kekasih yang mencoba menghapus ingatan pasangannya. Joel
Barish (Jim Carrey) suatu waktu bertemu dengan pacarnya Clementine Kruczynski
di sebuah toko, menemukan bahwa dia sudah tidak lagi mengenalnya sebagai
pacarnya bahkan Clementine tidak mengenalnya sama sekali dan tentu saja dia
sudah mempunyai pacar baru. Joel menemukan sebuah kartu yang menyebutkan bahwa
Clementine telah menghapus ingatannya akan Joel. Dia pun ke tempat yang
tersebut di kartu itu. Mengetahui bahwa Clementine telah menghapus ingatannya
akan dirinya dengan alasan dia tidak hidup bahagia dengannya, kemudian dia
memutuskan untuk menghapus ingatannya akan Clementine.
Pada saat ingatannya dihapus di alam
bawah sadarnya Joel mengingat kembali memori-memori ia bersama Clementine.
Mulai dari bagaimana mereka bertemu, kemesraan mereka berdua hingga
konflik-konflik yang mereka alami dalam hubungan mereka. Hingga pada suatu
titik Joel malah menikmati kebersamaan bersama Clementine dan berpikir untuk
tidak menghapus ingatannya. Dia pun berusaha untuk bangun dari tidurnya,
Sementara itu konflik lain terjadi antara Mary (Kirsten Dunst), Stan (Mark
Ruffalo) dan Frank (Thomas Jay Ryan) disaat mereka sedang menghapus ingatan
Joel. Dan pada akhirnya, Joel dan Clementine bertemu lagi, dan mereka menjalin
cerita cinta yang sama dari sebelum mereka menghapus memori memori tersebut.
"You can erase someone from your mind. Getting them out of your
heart is another story."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar