Minggu, 12 Juni 2016

MANUSIA DAN CINTA KASIH

Galau merupakan masalah terbesar remaja masa kini. Hampir setiap detik remaja merasa galau. Wajarlah seorang remaja selalu galau hal ini dikarenakan kondisi psikologis remaja belum stabil. Masih sering meluap-luap dan sulit terkendali. Dari masalah aktifitas harian hingga masalah percintaan, remaja mudah sekali galau. Kita dengan mudah menjumpai orang-orang galau di jejaring dunia maya, baik itu facebook maupun twitter. Orang yang galau akan selalu mengupdate segala isi hatinya ke dunia maya. Padahal permasalahannya hanya pada satu orang, namun semua orang bisa tau. Sebenarnya definisi galau itu apa?
Galau meerupakan satu masalah dalam dunia psikologis manusia. Hal ini berhubungan dengan perasaan manusia dalam menghadapi suatu masalah. Terjadi kebimbangan antara lanjut atau berhenti. Antara terus menjalani hubungan yang rumit atau harus putus. Galau merupakan suatu kOndisi kebimbangan dalam proses memilih. Anak remaja diberikan sejuta pilihan dan dia harus memilih satu pilihan untuknya. Hal inilah yang membuat remaja mengalami kegalauan. Sedangkan menurut Mario Teguh, galau akan membawa kita menuju arah yang move on.
Permasalahan anak muda erat kaitannya dengan masalah cinta. Ketika cinta harus dimulai, dalam proses dan masa akhir, kita sering menghadapi namanya kegalauan. Saat kita sudah terjatuh karena masalah cinta kita akan sulit untuk move on , apalagi cinta yang kita berikan kepadanya cinta yang tulus. Kadang ada pemikiran orang yang berpikir sederhana kalau kau tak ingin mengalami sakit saat berakhirnya hubungan percintaan, tidak usah mencintai seppenuh hati.
Move On membutuhkan proses yang setiap orang berbeda. Kemampauan seseorang dalam move on didukung oleh semangat korban untuk melanjutkan hidup dan dukungan dari orang-orang disampingnya. Tidak jarang seorang akan terjebak dalam kegalauan tak bisa melupakan masa lalu dan menghantui masa sekarang. Orang seperti ini membutuhkan kekuatan move on yang lebih untuk segera terbangun dan melangkah ke depan.
            Tetapi pun menurut saya, kita memang harus move on agar tidak terlalu larut dalam kesedihan, tetapi, jangan juga kita melupakan kenangan yang sudah ada. Kenangan tersebut mungkin adalah sebuah pelajaran atau apapun untuk membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik.
            Saya mengambil sebuah contoh dari film, mungkin ini bukan kisah nyata, tapi kita dapat mengambil hikmahnya.
            Berkisah tentang sepasang kekasih yang mencoba menghapus ingatan pasangannya. Joel Barish (Jim Carrey) suatu waktu bertemu dengan pacarnya Clementine Kruczynski di sebuah toko, menemukan bahwa dia sudah tidak lagi mengenalnya sebagai pacarnya bahkan Clementine tidak mengenalnya sama sekali dan tentu saja dia sudah mempunyai pacar baru. Joel menemukan sebuah kartu yang menyebutkan bahwa Clementine telah menghapus ingatannya akan Joel. Dia pun ke tempat yang tersebut di kartu itu. Mengetahui bahwa Clementine telah menghapus ingatannya akan dirinya dengan alasan dia tidak hidup bahagia dengannya, kemudian dia memutuskan untuk menghapus ingatannya akan Clementine.
Pada saat ingatannya dihapus di alam bawah sadarnya Joel mengingat kembali memori-memori ia bersama Clementine. Mulai dari bagaimana mereka bertemu, kemesraan mereka berdua hingga konflik-konflik yang mereka alami dalam hubungan mereka. Hingga pada suatu titik Joel malah menikmati kebersamaan bersama Clementine dan berpikir untuk tidak menghapus ingatannya. Dia pun berusaha untuk bangun dari tidurnya, Sementara itu konflik lain terjadi antara Mary (Kirsten Dunst), Stan (Mark Ruffalo) dan Frank (Thomas Jay Ryan) disaat mereka sedang menghapus ingatan Joel. Dan pada akhirnya, Joel dan Clementine bertemu lagi, dan mereka menjalin cerita cinta yang sama dari sebelum mereka menghapus memori memori tersebut.
            "You can erase someone from your mind. Getting them out of your heart is another story."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar